Thursday, August 6, 2015

Diet Sehat Diet Cepat

bafoku: Jika Anda ingin mengurangi berat badan, setengah hingga satu kilogram per minggu adalah bobot sehat yang direkomendasikan untuk dihilangkan.

Perubahan pola makan secara mendadak untuk menurunkan berat badan secara cepat berisiko membuat Anda mengalami gangguan kesehatan. Usaha keras yang tidak sehat ini juga tidak memungkinkan perubahan gaya hidup berkelanjutan yang bertujuan untuk menjaga kestabilan berat badan ideal dalam jangka panjang.
 
Setengah hingga satu kilogram per minggu adalah jumlah penurunan berat badan yang direkomendasikan. Setengah kilogram lemak mengandung sekitar 3.500 kalori. Maka untuk mengurangi setengah kilogram per minggu, Anda perlu membakar setidaknya 3.500 kalori per minggu atau 500 kalori per hari.
Risiko Diet Cepat

Penurunan berat badan secara cepat cenderung tidak akan bertahan lama. Selain itu, orang yang menghilangkan berat badan dengan cepat akan berisiko mengalami masalah kesehatan:

Tubuh lemas dan mudah lelah

Umumnya, orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat akan makan dalam porsi yang lebih sedikit atau bahkan memaksakan diri untuk tidak makan. Kondisi ini membuat tubuh kekurangan kalori sehingga mudah lemas dan lelah. Produktivitas orang tersebut pun akan menurun.

Kurang nutrisi

Tubuh memerlukan karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, dan protein dalam jumlah yang ideal agar dapat berfungsi dengan baik. Namun ketika ingin berat badan segera turun, Anda akan cenderung mengurangi atau bahkan menghilangkan beberapa nutrisi seperti karbohidrat dan lemak. Padahal tubuh Anda membutuhkan semua unsur agar tubuh tetap sehat dan tidak rentan terkena penyakit.

Berat badan cepat naik kembali

Diet yang cepat tidak memberi kesempatan untuk melatih tubuh membakar kalori dalam jumlah banyak. Padahal untuk mencapai hasil yang dapat bertahan lama, diperlukan perubahan gaya hidup secara bertahap dan menyeluruh, mulai dari olahraga hingga pengaturan pola makan. Diet cepat membuat makanan yang Anda konsumsi tidak terbakar secara maksimal sehingga berat tubuh kembali naik.

Rusaknya jaringan otot

Diet yang dilakukan dengan ekstrem dan cepat tidak membakar lemak, melainkan membakar otot-otot tubuh sehingga jaringan otot menjadi rusak.

Gangguan tubuh lain

Beberapa penyakit yang dapat menyerang karena efek samping diet cepat, antara lain sakit kepala, konstipasi, rambut rontok, dan menstruasi yang tidak teratur.

Penyakit serius yang mungkin terjadi

Diet cepat yang dilakukan secara terus-menerus dapat berisiko mendatangkan penyakit serius, antara lain:

    Batu empedu: terjadi pada 1-2 dari 10 orang yang kehilangan berat badan dalam jumlah banyak dalam beberapa bulan.
    Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh.
    Dehidrasi.

Kesalahan yang Umum Dilakukan Saat Diet

Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang umum dilakukan dalam diet cepat yang justru dapat merugikan kesehatan Anda:

Melewatkan makanan utama

Penelitian membuktikan bahwa orang yang teratur makan pagi, siang, dan malam lebih dapat menjaga berat badan ideal. Sarapan yang mengandung cukup serat dan protein dapat membuat Anda tetap merasa kenyang hingga tiba waktu makan siang. Namun melewatkan makanan utama membuat Anda cenderung mengonsumsi banyak makanan ringan di sela-sela waktu makan utama.

Menyepelekan kandungan makanan ringan

Pernahkah Anda memperhatikan kira-kira berapa banyak kalori yang terkandung dalam dua potong gorengan, sekantong kripik kentang, dan sepotong kue? Jumlah totalnya bisa melebihi kalori yang seharusnya Anda konsumsi. Memeriksa label nutrisi pada kemasan makanan dapat membantu Anda memperkirakan jumlah kalori yang dikonsumsi.

Sama sekali tidak mengonsumsi makanan ringan

Menyantap makanan ringan yang berkalori tinggi memang berisiko membuat diet gagal. Namun ternyata jika makanan ringan itu jenis yang sehat dan berkalori rendah justru membuat orang jauh dari rasa lapar dan lebih mampu menjaga berat badan ideal. Makanan ringan kaya protein seperti kacang almond dapat menjaga metabolisme tubuh tetap bekerja maksimal.

Meminum minuman yang terlalu banyak kalori

Orang yang melakukan diet cepat cenderung menghindari konsumsi makanan berkalori tinggi. Sebagai gantinya, mereka mengonsumsi lebih banyak minuman manis. Padahal jumlah kalori dalam minuman tertentu seperti kopi dengan krim dan minuman soda sebenarnya tidak kalah banyak dibandingkan makanan. Selain itu, minuman-minuman ini justru akan membuat perut merasa lapar sehingga pada akhirnya Anda perlu makan lebih banyak.

Kurang mengonsumsi air mineral

Sebagian orang mengira bahwa konsumsi air mineral membuat tubuh menjadi gemuk. Padahal air mineral merupakan unsur terpenting dalam pembakaran kalori. Konsumsi minimal delapan gelas per hari justru akan meningkatkan laju metabolisme.

Menimbang badan tiap hari

Jika berat tubuh Anda turun dalam hitungan hari, maka kemungkinan besar yang turun adalah kadar air dalam tubuh. Tetapi bukan lemak. Daripada tiap hari menakar berat badan, cobalah untuk lebih memfokuskan diri pada tujuan jangka panjang seperti target menghilangkan setengah kilogram dalam waktu 1-2 pekan.

Menetapkan target yang tidak realistis

Selain membuat frustasi karena keinginan tidak tercapai, menargetkan untuk menurunkan berat badan hingga 5 kilogram seminggu dapat membuat Anda berniat melakukan segala cara, termasuk cara tidak sehat untuk mencapainya.  Stres karena target yang tidak tercapai justru dapat memicu Anda untuk makan lebih banyak lagi.
Cara Diet Sehat

Pada dasarnya diet yang sehat adalah tentang mengelola pola makan, termasuk memilih jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi. Diet yang sehat adalah ketika semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh bisa terpenuhi.

Beberapa langkah sederhana yang dapat menjadi panduan:

Tentukan target yang sehat tiap minggu.

Target-target kecil dan sederhana bernilai penting sebagai langkah menuju perubahan gaya hidup secara berkelanjutan. Selain itu, menetapkan target realistis secara rutin dan berhasil memenuhinya akan membuat Anda merasa positif. Misalnya, jika Anda suka mengonsumsi gorengan tiap hari, targetkan untuk tidak mengonsumsinya dalam waktu seminggu. Sebagai gantinya, konsumsilah selingan sehat seperti buah kering.

Aktif bergerak.

Sebagai langkah awal, Anda tidak perlu berolahraga secara rutin untuk tetap merasa bugar. Lakukan suatu hal yang Anda sukai agar aktivitas tersebut dapat dilakukan berulang-ulang seperti bermain futsal bersama rekan kerja atau bersepeda bersama keluarga. Menjadwalkan olah tubuh di pagi hari sebelum mulai beraktivitas merupakan cara terbaik bagi Anda yang merasa kesulitan untuk meluangkan waktu juga. Usahakan untuk berolahraga setidaknya 2-3 jam per minggu.

Kurangi makanan kemasan.

Batasi konsumsi makanan dalam kemasan, makanan siap saji, dan makanan yang digoreng. Kelompok makanan jenis ini banyak mengandung kalori, bahan pengawet, dan garam.

Pilih makanan yang diolah dengan cara tertentu.

Lebih baik mengonsumsi makanan yang diproses dengan cara dikukus atau direbus dibandingkan yang digoreng di dalam minyak panas. Makanan yang dikukus atau direbus dalam waktu yang tidak terlalu lama memiliki kandungan nutrisi yang lebih lengkap dibandingkan makanan yang digoreng. Sementara itu, makanan yang digoreng mengandung kalori dan lemak jenuh yang tinggi.

Atur ulang isi piring Anda.

Penuhi sepertiga bahan makanan di piring dengan daging tanpa lemak, ikan, atau daging unggas. Cobalah untuk memperbanyak porsi buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan. Pilihlah jenis sumber karbohidrat yang sehat seperti beras merah atau kentang. Makan buah yang tidak terlalu manis seperti apel, tomat dan avokad.

Memulai dan melanjutkan kebiasaan-kebiasaan baik.

Kebiasaan-kebiasaan sederhana berikut dapat membawa manfaat besar jika dilakukan secara konsisten dan dalam jangka panjang:

    Mengonsumsi air mineral dengan cukup dan teratur.
    Jangan melewatkan makanan utama.
    Perbanyak konsumsi sayur agar Anda merasa kenyang lebih lama.
    Hindari membeli atau menyimpan makanan ringan berkalori tinggi di rumah.
    Disiplinkan waktu olahraga Anda.
    Makanlah dengan tenang sambil duduk di meja makan dan bukan sambil bekerja.alodokter



Facebook Twitter Google+

Back To Top